Home » , , » Waspadai 7 Penyakit Usai Banjir

Waspadai 7 Penyakit Usai Banjir

Written By arnoldy septiano on Selasa, 22 Januari 2013 | 07.42

INTENSITAS hujan yang masih tinggi menyebabkan banjir menggenangi beberapa daerah di Indonesia. Menghadapi kondisi ini, masyarakat diimbau untuk mewaspadai tujuh jenis penyakit.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI Murti Utami meminta agar warga masyarakat tetap menerapkan pola hidup bersih untuk menghindari mewabahnya penyakit menular usai banjir.

Berikut tujuh penyakit yang harus diwaspadai:

Diare
Penyakit ini sangat erat kaitanya dengan kebersihan individu (personal hygiene). Saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan tercemar. Di samping itu, saat banjir biasanya terjadi pengungsian di mana fasilitas dan sarana serba terbatas, termasuk ketersediaan air bersih. Itu semua berpotensi menimbulkan penyakit diare, disertai penularan yang cepat.

Untuk menghindari penyakit diare, disarankan hal-hal berikut: Membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan minum serta sehabis buang hajat, membiasakan merebus air minum hingga mendidih, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, dan segera menghubungi petugas kesehatan terdekat bila ada gejala diare.

Demam Berdarah

Di musim hujan akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti, nyamuk penular penyakit demam berdarah. Ini dikarenakan ada banyak sampah, misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu yang tergenang air.
Untuk itu, diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi melalui gerakan "3 M", yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat. 

Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira, termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan. Di Indonesia, hewan penular utamanya adalah tikus, melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus yang tinggal di liang tanah akan berhamburan keluar menyelamatkan diri.
"Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir. Seseorang yang memiliki luka dan kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur kotoran dan air kencing tikus berpotensi terinfeksi."

Utami meminta warga untuk segera berobat bila sakit dengan gejala panas yang tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penyebab ISPA dapat berupa bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utamanya dapat berupa batuk dan demam. Kalau berat bisa disertai sesak napas dan nyeri dada.

Penyakit Kulit
Penyakit ini dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk-bentuk lainnya. Saat banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian, berperan besar dalam penularan infeksi kulit

Penyakit Saluran Cerna Lain

Demam tifoid, merupakan salah satunya. Dalam hal ini, faktor kebersihan makanan memegang peranan penting.

Memburuknya Penyakit Kronis
Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila disertai banjir selama berhari-hari. "Masyarakat juga diimbau agar mengonsumsi makanan segar," tuturnya. (vl/yul)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIANSEMARANG - Rupa Rupa - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger