BANYAK wanita ingin mempertahankan kecantikannya. Alih-alih tak sempat melakukan perawatan ke salon atau klinik kecantikan, banyak wanita mencoba cara yang lebih praktis dengan membeli krim-krim perawatan antipenuaan. Mulai dari serum, krim pagi, krim malam dan sebagainya. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah perawatan antipenuaan efektif?
Hal ini menjadi latar belakang dilakukannya penelitian oleh Universitas Bath di Inggris. Mengingat penuaan wajah tidak dapat dicegah, mereka meneliti apakah krim antipenuaan benar-benar memberi dampak pada kulit wanita seperti yang dijanjikan oleh produsen. Ataukah hal tersebut hanya merupakan bagian dari promosi?
Beberapa perusahaan kosmetik mengklaim bahwa produknya mengandung partikel yang dapat bekerja hingga lapisan bawah kulit. Sehingga dengan partikel tersebut, dapat membuat krim bekerja memperindah dan menyehatkan kulit dari dalam. Menurut Profesor Richard Guy yang meneliti hal ini, memang di dalam krim antipenuaan wajah terdapat partikel kecil yang disebut nanopartikel.
Namun, partikel kecil tersebut tidak cukup jauh ke dalam untuk melawan keriput dan garis halus di wajah. Hasil yang benar-benar nampak di permukaan kulit pada dasarnya hanya efek menutrisi dari krim yang digunakan. Dengan kata lain, mereka menyimpulkan bahwa krim anti penuaan wajah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan krim pelembab dan penutrisi lainnya.
Mengingat krim antipenuaan seringkali tidak dijual dengan harga murah, mungkin bisa diatasi dengan membeli krim pelembab dan penutrisi yang lebih terjangkau dengan kualitas yang sama dan SPF minimal 30 untuk mencegah dampak buruk sinar matahari. Selebihnya, serahkan pada gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan alami. (kpl/yul)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.